Biaya Jasa Pengaspalan Bogor Mulai 50 Ribu Per Meter. Layanan kontraktor jasa pengaspalan jalan biasanya mencakup berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pembangunan dan pemeliharaan jalan aspal. Kontraktor ini bertanggung jawab untuk melakukan pekerjaan yang meliputi:
- Persiapan Lahan: Sebelum pengaspalan dimulai, kontraktor akan melakukan pekerjaan persiapan seperti pembersihan area jalan, pengukuran, dan perataan permukaan tanah. Ini bertujuan untuk memastikan jalan yang dibangun memiliki struktur yang stabil dan dapat mendukung lapisan aspal.
- Pemasangan Lapisan Dasar: Lapisan dasar atau base course biasanya dibuat dari bahan seperti agregat atau batu pecah yang dipadatkan. Lapisan ini berfungsi untuk memberikan fondasi yang kuat bagi lapisan aspal di atasnya.
- Pengaspalan: Proses utama dari kontraktor jasa pengaspalan jalan adalah penghamparan aspal panas atau dingin di permukaan jalan. Aspal panas biasanya digunakan untuk jalan-jalan utama karena memberikan hasil yang lebih tahan lama. Aspal ini dipanaskan pada suhu tertentu dan kemudian diratakan menggunakan mesin penghampar.
- Pemadatan: Setelah aspal dihamparkan, pemadatan dilakukan menggunakan alat berat seperti roller untuk memastikan lapisan aspal terikat dengan baik dan permukaan jalan menjadi halus serta kuat.
- Pengujian Kualitas: Setelah pekerjaan selesai, kontraktor biasanya melakukan uji kualitas untuk memastikan bahwa lapisan aspal sudah memenuhi standar ketebalan dan kekuatan yang ditentukan.
- Pemeliharaan dan Perbaikan: Beberapa kontraktor juga menyediakan layanan pemeliharaan jalan, seperti penambalan lubang atau perbaikan kerusakan pada jalan aspal yang sudah ada.
Layanan pengaspalan ini bisa digunakan untuk berbagai jenis proyek, mulai dari jalan raya, jalan kota, hingga jalan perumahan, dan sangat penting untuk memastikan infrastruktur transportasi yang lancar dan aman.
Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Pengaspalan Jalan Per Meter 2
Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk pengaspalan jalan melibatkan beberapa komponen biaya yang dihitung berdasarkan volume pekerjaan, harga material, dan biaya operasional. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam perhitungan RAB pengaspalan jalan:
1. Menghitung Luas Area Pengaspalan
Langkah pertama adalah mengukur luas area yang akan diaspal. Ini biasanya dihitung dalam satuan meter persegi (m²) atau kilometer panjang jalan jika proyeknya besar. Misalnya, jika jalan yang akan diaspal memiliki panjang 500 meter dan lebar 6 meter, maka luas area pengaspalan adalah:
Luas=500 m×6 m=3000 m2\text{Luas} = 500 \, \text{m} \times 6 \, \text{m} = 3000 \, \text{m}^2Luas=500m×6m=3000m2
2. Menghitung Volume Material
Untuk mengaspal jalan, Anda perlu menghitung volume material yang diperlukan, seperti aspal, agregat, dan bahan lainnya. Biasanya, hal ini dihitung berdasarkan ketebalan lapisan aspal yang ingin dipasang.
Misalnya, jika ketebalan lapisan aspal yang direncanakan adalah 5 cm (0,05 m), maka volume aspal yang dibutuhkan dihitung sebagai berikut:
Volume aspal=Luas area×Ketebalan lapisan aspal\text{Volume aspal} = \text{Luas area} \times \text{Ketebalan lapisan aspal}Volume aspal=Luas area×Ketebalan lapisan aspal Volume aspal=3000 m2×0,05 m=150 m3\text{Volume aspal} = 3000 \, \text{m}^2 \times 0,05 \, \text{m} = 150 \, \text{m}^3Volume aspal=3000m2×0,05m=150m3
Untuk lapisan dasar dan sub-base, perhitungannya serupa. Anda akan membutuhkan agregat atau bahan dasar lainnya, dan volume masing-masing juga dihitung berdasarkan ketebalan lapisan dan luas area.
3. Menentukan Harga Material
Setelah mengetahui volume material yang dibutuhkan, langkah berikutnya adalah mencari harga per unit material tersebut. Harga material biasanya diperoleh dari supplier atau harga pasar, dan bisa berbeda-beda tergantung lokasi dan jenis material.
Misalnya:
- Harga aspal per m³ = Rp 1.500.000
- Harga agregat per m³ = Rp 500.000
4. Menghitung Biaya Material
Dengan mengetahui volume dan harga material, Anda bisa menghitung biaya material yang diperlukan:
Biaya material aspal=Volume aspal×Harga per m³\text{Biaya material aspal} = \text{Volume aspal} \times \text{Harga per m³}Biaya material aspal=Volume aspal×Harga per m³ Biaya material aspal=150 m3×Rp1.500.000=Rp225.000.000\text{Biaya material aspal} = 150 \, \text{m}^3 \times Rp 1.500.000 = Rp 225.000.000Biaya material aspal=150m3×Rp1.500.000=Rp225.000.000
Begitu juga dengan biaya untuk agregat atau bahan dasar lainnya.
5. Menambahkan Biaya Tenaga Kerja dan Alat Berat
Biaya untuk tenaga kerja dan penggunaan alat berat (seperti mesin penghampar aspal, roller, dan sebagainya) juga harus dimasukkan. Ini biasanya dihitung berdasarkan biaya sewa alat, lama pemakaian, dan jumlah pekerja yang dibutuhkan.
Misalnya:
- Biaya sewa alat berat (roller, penghampar) = Rp 20.000.000 per hari
- Jumlah tenaga kerja = 10 orang dengan biaya Rp 150.000 per orang per hari
- Lama pekerjaan = 10 hari
Biaya tenaga kerja dan alat berat:
Biaya alat berat=20.000.000×10 hari=Rp200.000.000\text{Biaya alat berat} = 20.000.000 \times 10 \, \text{hari} = Rp 200.000.000Biaya alat berat=20.000.000×10hari=Rp200.000.000 Biaya tenaga kerja=10×150.000×10=Rp15.000.000\text{Biaya tenaga kerja} = 10 \times 150.000 \times 10 = Rp 15.000.000Biaya tenaga kerja=10×150.000×10=Rp15.000.000
6. Menambahkan Biaya Lain-lain
Selain material, alat berat, dan tenaga kerja, ada biaya lain yang perlu dipertimbangkan, seperti biaya transportasi material, biaya administrasi, biaya pengawasan proyek, dan lain-lain.
7. Total Biaya Pekerjaan
Setelah semua biaya dihitung, Anda dapat menjumlahkan semua komponen biaya untuk mendapatkan total biaya pengaspalan jalan:
Total Biaya=Biaya material aspal+Biaya material agregat+Biaya alat berat+Biaya tenaga kerja+Biaya lain-lain\text{Total Biaya} = \text{Biaya material aspal} + \text{Biaya material agregat} + \text{Biaya alat berat} + \text{Biaya tenaga kerja} + \text{Biaya lain-lain}Total Biaya=Biaya material aspal+Biaya material agregat+Biaya alat berat+Biaya tenaga kerja+Biaya lain-lain
8. Kontinjensi dan Margin Keuntungan
Biasanya, dalam perhitungan RAB juga ada margin keuntungan dan biaya kontinjensi yang disiapkan untuk mengantisipasi perubahan harga atau kondisi yang tidak terduga. Umumnya margin keuntungan berkisar antara 10-20% dari total biaya proyek.
Misalnya, jika total biaya pekerjaan sebesar Rp 500.000.000, maka margin keuntungan 10% adalah:
Keuntungan=10%×Rp500.000.000=Rp50.000.000\text{Keuntungan} = 10\% \times Rp 500.000.000 = Rp 50.000.000Keuntungan=10%×Rp500.000.000=Rp50.000.000
Sehingga, total biaya yang harus dibayar oleh klien adalah:
Total Biaya + Keuntungan=Rp500.000.000+Rp50.000.000=Rp550.000.000\text{Total Biaya + Keuntungan} = Rp 500.000.000 + Rp 50.000.000 = Rp 550.000.000Total Biaya + Keuntungan=Rp500.000.000+Rp50.000.000=Rp550.000.000
Contoh Sederhana RAB Pengaspalan Jalan:
Misalnya untuk jalan sepanjang 500 meter dan lebar 6 meter dengan ketebalan lapisan aspal 5 cm, Anda akan membutuhkan:
- 150 m³ aspal dengan biaya Rp 225.000.000
- 200 m³ agregat dengan biaya Rp 100.000.000
- Biaya alat berat dan tenaga kerja = Rp 215.000.000
Dengan total biaya pekerjaan sekitar Rp 540.000.000, dan margin keuntungan 10%, maka total anggaran untuk pekerjaan ini sekitar Rp 594.000.000.
Layanan Jasa Pengaspalan Jalan Bogor Terdekat
Sebelah Selatan :Berbatas dengan Kecamatan Cijeruk dan kecamatan Caringin Kabupaten Bogor
Sebelah timur : Berbatasan dengan Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor.
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Bojong Gede dan Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor.
Sebelah barat : Berbatasan dengan Kecamatan Kemang dan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor.
LUAS KECAMATAN DAN KELURAHAN
KECAMATAN BOGOR UTARA : 1.772 ha
Kelurahan Tegal Gundil 198 ha
Kelurahan Bantarjati 170 ha
Kelurahan Kedung Halang 192 ha
Kelurahan Ciparigi 161 ha
Kelurahan Cibuluh 154 ha
Kelurahan Ciluar 220 ha
Kelurahan Tanah Baru 233 ha
Kelurahan Cimahpar 444 ha
KECAMATAN BOGOR SELATAN : 3.081 ha
Kelurahan Lawang Gintung village 61 ha
Kelurahan Batu tulis 66 ha
Kelurahan Bondongan 68 ha
Kelurahan Empang 79 ha
Kelurahan Pamoyanan 245 ha
Kelurahan Rangga mekar 148 ha
Kelurahan Mulyaharja 470 ha
Kelurahan Cikaret 345 ha
Kelurahan Bojong kerta 276 ha
Kelurahan Rancamaya 200 ha
Kelurahan Kertamaya 360 ha
Kelurahan Harjasari 149 ha
Kelurahan Muarasari 154 ha
Kelurahan Genteng 173 ha
Kelurahan Pakuan 104 ha
Kelurahan Cipaku 174 ha
KECAMATAN BOGOR TENGAH : 813 ha
Kelurahan Babakan 122 ha
Kelurahan Sempur 63 ha
Kelurahan Tegallega 123 ha
Kelurahan Babakan pasar 41 ha
Kelurahan Gudang 32 ha
Kelurahan Paledang 0 178 ha
Kelurahan Panaragan 27 ha
Kelurahan Pabaton 63 ha
Kelurahan Kebon Kelapa 45,7 ha
Kelurahan Cibogor 44 ha
Kelurahan Ciwaringin 74,3 ha
KECAMATAN BOGOR BARAT : 3.285 ha
Kelurahan Menteng 209 ha
Kelurahan Sindangbarang 370 ha
Kelurahan Bubulak 314 ha
Kelurahan Margajaya 355 ha
Kelurahan Balumbangjaya 154 ha
Kelurahan Situgede 273 ha
Kelurahan Semplak 44 ha
Kelurahan Cilendek Barat 174 ha
Kelurahan Cilendek Timur 105 ha
Kelurahan Curugmekar 104 ha
Kelurahan Curug 195 ha
Kelurahan Pasirjaya 290 ha
Kelurahan Pasirkuda 225 ha
Kelurahan Pasirmulya 100 ha
Kelurahan Gunungbatu 220 ha
Kelurahan Loji 253 ha
KECAMATAN BOGOR TIMUR : 1.015 ha
Kelurahan Baranangsiang 235 ha
Kelurahan Sukasari 48 ha
Kelurahan Katulampa 491 ha
Kelurahan Sindangsari 90 ha
Kelurahan Sindangrasa 106 ha
Kelurahan Tajur village 45 ha
KECAMATAN TANAH SAREAL : 1.884 ha
Kelurahan Kebon Pedes 104 ha
Kelurahan Tanah Sareal 105 ha
Kelurahan Kedungbadak 195 ha
Kelurahan Sukaresmi 98 ha
Kelurahan Kedungwaringin 142 ha
Kelurahan Kedungjaya 72 ha
Kelurahan Sukadamai 112 ha
Kelurahan Mekarwangi 135 ha
Kelurahan Kencana 214 ha
Kelurahan Kayumanis 243 ha
Kelurahan Cibadak 464 ha
PENGGUNAAN LAHAN
Berdasar data Tahun 2001 penggunaan lahan di Kota Bogor adalah sebagai berikut :
Permukiman : 69,88 %
Pertanian : 10.05 %
Jalan : 5,31 %
Jasa dan Perdagangan : 3,52 %
Badan Sungai,Situ,Danau : 2,89 %
Perkembangan kegiatan kota cenderung berkembang menuju ke segala arah, terutama pada Wilayah perluasan dengan mengalihfungsikan lahan pertanian yang kurang produktif dan kebun campuran. Gambaran arah perkembangan fisik Kota Bogor sebagai berikut :
BAGIAN SELATAN :
Yaitu Kecamatan Kota Bogor Selatan berpotensi sebagai daerah permukiman dengan KDB rendah dan ruang Terbuka Hijau
BAGIAN UTARA :
Yaitu Kecamatan Bogor Utara berpotensi sebagai daerah industri Non-Polutan dan sebagai Penunjangnya adalah permukiman serta perdagangan dan jasa dan kecamatan Tanah Sareal cenderung berpotensi Sebagi permukiman, perdagangan dan jasa, serta fasilitas pelayanan kota.
BAGIAN BARAT :
Yaitu kecamatan Bogor Barat berpotensi sebagai daerah permukiman yang ditunjang oleh objek Wisata.
BAGIAN TIMUR :
Yaitu Kecamatan Bogor Timur berpotensi sebagai daerah permukima.
BAGIAN TENGAH :
Yaitu Kecamatan Bogor Tengah berpotensi sebagai pusat perdagangan dan jasa yang ditunjang oleh perkantoran dan wisata ilmiah.
Perhitungan biaya pengaspalan jalan ini akan bervariasi tergantung pada lokasi, harga material, tingkat kesulitan pekerjaan, dan banyak faktor lainnya. Perencanaan yang cermat sangat penting agar biaya yang diajukan bisa mencakup semua aspek pekerjaan.